Anjing sering menggerakkan telinga ketika
melakukan pelacakan atau berburu. Beberapa mamalia akan menggunakan daun
telinga mereka untuk mengarahkan suara ke dalam saluran pendengarannya. Sistem
ini disebut sistem sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat
dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik).
Sonar atau Sound Navigation and Ranging merupakan
suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan
kedalaman bendabenda.
Daun
telinga membantu hewan untuk menentukan arah dari mana suara tersebut
datang
dan akan dapat mendeteksi suara samar Kelelawar merupakan hewan yang mampu
mendengarkan bunyi ultrasonik dengan frekuensi diatas 20.000 Hz, Kelelawar ini
dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia terbang. Gelombang yang
dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang
akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar,
kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi. Untuk
terbang dan berburu, kelelawar akan memanfaatkan bunyi yang frekuensinya
tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar
mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat mendengar suara lain selain dari yang
dipancarkannya sendiri. Lebar frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini
sangat sempit, yang lazimnya menjadi hambatan besar untuk hewan ini karena
adanya Efek Doppler.
Berdasarkan
Efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak (jika
dibandingkan dengan benda lain), maka penerima akan menentukan frekuensi yang
sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satunya
bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Dalam hal
ini, frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang
tidak dapat didengar oleh kelelawar. Dengan demikian, kelelawar tentu akan
menghadapi masalah karena tidak dapat mendengar gema suaranya dari lalat yang
sedang bergerak. Berdasarkan kenyataan, kelelawar dapat menyesuaikan frekuensi
suara yang dikirimkannya terhadap benda bergerak seolah sang kelelawar telah
memahami Efek Doppler. Misalnya, kelelawar mengirimkan suara berfrekuensi
tertinggi terhadap lalat yang bergerak menjauh sehingga pantulannya tidak
hilang dalam wilayah tak terdengar dari rentang suara. Kelelawar akan dapat
mendengar dan menentukan posisi dari berbagai benda yang ada di sekitarnya.
Sistem ini juga dimiliki oleh lumba-lumba dan paus.
sumber : buku IPA kelas 8 semester 2 kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar